Hope is Your Worst Enemy

forex never make you die
trading for a living not the opposite..

Disamping Fear dan Greed, Hope dapat menjadi musuh terburuk kita dalam trading, your worst enemy, your worst nightmare. Industri trading forex ini berbaju “harapan”, dan harapan ini pula yang menyelimuti pikiran bawah sadar sebagian besar pelakunya. Sejak anda berkenalan dengan forex (spot) market, anda telah dibombardir dengan sejuta harapan. Penyedia jasa (broker/analyst/komentator dll) benar-benar memanfaatkan hal ini dengan berbagai propaganda marketing, bagi kepentingan bisnis mereka. Yang paling konyol adalah seringnya kita dengar iming-iming bahwa forex adalah jalur cepat menuju kekayaan. Don’t Believe The Hype…Just Don’t!!! ini adalah ilusi yang tidak mendasar sama sekali. Justru sebaliknya, trading forex adalah ladang pembantaian terutama bagi trader retail pemula dan ini adalah realitas.. Di permukaan terlihat trading ini tenang menghanyutkan, “cool” bagi sebagian orang. Tapi di bawahnya, pembantaian itu berlangsung. Yang tersisa hanya nomor-nomor account, jangan sampai anda mengikuti jejak mereka. Pelaku industri tidak akan berbicara hal ini, mereka memiliki kepentingan bisnis, dan itu wajar saja. Yang sering muncul adalah propaganda pemasaran “Imagine this….Imagine that”

Harapan-harapan macam ini (ilusi) yang pada akhirnya mempengaruhi aktivitas trading seseorang. Saya beri dua contoh praktis:

  1. Bagaimana saat anda dalam posisi yang tidak menguntungkan (adverse position), kata harapan adalah menu utama yang selalu muncul “moga-moga balik nih harga” atau “ntar juga balik naik, mosok turun mulu”
  2. Keraguan dalam mengambil keputusan yang timbul karena harapan. Sering kali kita dengar sebagian trader mengucapkan “turun dikit aja, saya ambil buy dah”, harga sudah turun sedikit (market lagi baik hati hahaha..) misalnya, dia akan ucap “ntar dulu, dikit lagi”. Sampai akhirnya batal entry, karena harga telah balik arah dan meninggalkannya waiting and waiting……..

Bro/sis, kita trading berdasarkan kerangka set rule yang objektif, not based on hope. Jangan hancurkan hari-hari trading anda dengan terlalu banyak berharap. Boleh saja anda memiliki harapan, tapi saat trading keputusan yang diambil harus jernih dan ada parameternya. Anda tetapkan entry dengan objektif demikian pula penempatan stop loss atau profit margin nya. Karena itu miliki dan buat trade plan yang baik, setidaknya hal ini dapat mengeliminasi faktor emosi yang sering mempengaruhi kita saat trading. Saran saya anda siapkan trade plan sebelum kegiatan trading berjalan, jangan anda buat planning saat trading sedang berlangsung. Pagi hari saya pikir waktu yang baik untuk kita membuat rencana kerja.

Malam harinya anda dapat mereview ulang seluruh aktivitas trading, apakah sudah sesuai rencana atau justru trade plan nya yang mesti direvisi. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit anda akan terbiasa trading secara mekanis tidak terpengaruh oleh hal-hal yang membuyarkan proses pengambilan keputusan.

Semoga membantu.